Human Capital TRG – Dalam rangka penyusunan kajian pengutamaan penggunaan layanan komputasi awan (Cloud First Policy), Senin, 2 November 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyelenggarakan FGD Pembahasan Layanan Komputasi Awan.
Acara yang berlangsung secara online ini mengundang petinggi dari Kemenkominfo, antara lain Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika, Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Plt. Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika, dan para pejabat tinggi lainnya.
Sebagai pemateri dari diskusi ini, sebanyak 17 Penyedia Layanan Komputasi Awan di Indonesia turut diundang dan memaparkan kajian terkait dengan pengimplementasian komputasi awan.
Dimoderatori oleh Alex Budiman selaku Chairman of Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), PT Indonesian Cloud.
Yang diwakili Operation Dept. Head, PT Indonesian Cloud, Devia Purnama Sari, ikut memaparkan kajiannya yang terkait dengan proses penerapan cloud computing dengan use case yang ada di beberapa konsumen PT. Indonesian Cloud.
Berdasarkan survei PwC IT Outsourcing dan Cloud Computing, dari CIO dan eksekutif senior lainnya di 489 perusahaan global, 77% berencana beralih ke komputasi awan, baik yang sudah terlaksana maupun masih dalam tahap pengembangan. Di Indonesia, teknologi cloud telah mendapat perhatian dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan multinasional.
Meskipun banyak yang berminat untuk beralih, namun implementasinya masih tergolong lambat. FGD ini bermaksud mengajak Cloud Service Providers (CSP) dan Instansi pemerintahan yang diregulasi untuk bekerja sama untuk melengkapi kajian tentang perlunya kebijaksanaan pengutamaan komputasi awan; dan menemukan hambatan-hambatan yang ada di lapangan dan mempelajari kemungkinan solusinya.