Human Capital TRG – Catatan sejarah menunjukkan, satelit pertama Indonesia diluncurkan lebih dari empat dekade lalu oleh roket Amerika Serikat. Satelit telekomunikasi, Palapa merupakan satelit geostasioner yang diambil dari nama “Sumpah Palapa” oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada 1334 tepatnya pada tanggal 8 Juli.
Satelit milik Indonesia perdana dikenal sebutan Palapa A1 dan Palapa A2. Satelit ini diluncurkan dari landasan Tanjung Canaveral tepatnya pada 1976 dan 1977. Satelit Palapa A1 digunakan untuk keperluan dalam negeri sepertitransmisi televisi dan telekomunikasi.
Satelit ini merupakan awal program Satelit Palapa yang dimulai sejak Februari 1975, oleh karena itu kontrak yang diberikan ke Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal Dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat saat itu termasuk pembangunan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 dan A2). Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing.
Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel. Program satelit Palapa yang mulai beroperasi sejak tahun 1976 ini menempatkan Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik dengan menggunakan Satelit GSO. Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Soeharto pada bulan Juli 1975.
Palapa A memiliki 12 transponder dengan kapasitas sekitar 6000 sambungan pembicaraan atau 12 kanal televisi berwarna atau kombinasi dari keduanya. Kontrak menyatakan bahwa Satelit ini dapat beroperasi selama 7 tahun. Satelit ini memiliki tinggi 3,7m (termasuk antena) dan berdiameter 1,9m. Antenanya sendiri berupa piringan parabola berdiameter 1,5m.Pada saat peluncurannya, satelit ini memiliki bobot 574kg, sedangkan bobotnya di orbit yaitu 297 pounds.